Mengenal Penyebab Flying Rock Sebagai Efek Blasting






Minetutor - Assalamualaikum w.w. Apa kabar sahabat yang budiman, semoga hari demi hari semakin berjaya dan berkarya demi nusa, bangsa dan agama, he2,.kampanye parpol mode on.. 
Pada posting kali ini kita akan coba lanjutkan kisah terdahulu tentang teori teknik peledakan. Sekarang kita akan mengenal salah satu efek blasting yaitunya flying rock dan beberapa penyebab terjadinya flying rock tersebut. Berikut adalah beberapa penyebab terjadinya flying rock pada aktivitas blasting versi minetutor : 

- Tidak Memiliki Freeface (freeface Tunggal)
blasting galery
Dalam suatu aktifitas peledakan salah satu yang harus diperhatikan adalah terdapatnya ruang bebas yang dengan mudah batuan dapat bergerak atau berpindah yang akan menciptakan ruang bebas baru, sehingga peledakan pada baris berikutnya akan memudahkan batuan untuk bergerak.
Suatu peledakan yang tidak memiliki freeface (freeface tunggal) akan menyebabkan pergerakan batuan relatif ke arah atas. Dalam peledakan seperti ini harus dibuat peledakan awal sebagai pembuat freeface. Contoh peledakan ini adalah  peledakan dengan metoda box-cut dan harus dibuat seminimal mungkin terjadinya flying rock

burden blasting pendek
Burden Awal Pendek
- Burden Awal Terlalu Pendek / Dekat
Terdapatnya freeface pada lokasi peledakan akan memudahkan terbongkarnya batuan, akan tetapi pembuatan lubang tembak yang sangat dekat dengan freeface juga akan menimbulkan terjadinya flying rock.

Burden awal yang pendek juga sering terjadi di freeface yang tidak lurus sehingga diperlukan extra holes atau penambahan beberapa lubang untuk meringankan beban lubang yang memiliki burden yang sangat besar. Jika penambahan lubang tersebut terlalu dekat dengan freeface akan menyebabkan burden awal jadi semakin pendek

burden awal pendek
Burden Awal Berlebih
- Burden Awal Berlebih
Apabila burden awal berlebih maka akan menimbulkan beban yang berat terhadap lubang yang meledak untuk mendorong beban batuan tersebut. Sehingga sulit terbentuk ruang bebas untuk peledakan berikutnya.
Burden awal yang berlebih sering terjadi dikarenakan
  • Salah design
  • Free face tidak lurus
  • Kesulitan mesin bor untuk membor dititik yang telah ditentukan.
- Lubang Bor Miring
Pemboran lubang miring dengan kemiringan yang tidak tepat akan mudah menimbulkan terbentuknya flying rock. Apabila lubang tidak sejajar dengan kemiringan freeface akan menimbulkan terjadinya flying rock pada jarak yang pendek antara lubang dan free face.

kolom steaming pendek
Kolom Steaming Pendek
- Kolom Steaming Pendek
Panjang kolom Stemming merupakan faktor utama yang dapat mengungkung bahan peledak sehingga energi explosive akan bekerja optimal untuk menghancurkan batuan dan melemparkan massa batuan.
Jika kolom stemming terlalu pendek akan menimbulkan berlebihnya energi vertikal dan energi explosive akan dengan mudah menerobos ke atas. Pendeknya kolom stemming ini ditandai dengan terjadinya flying rock dan terjadinya kubah-kubah cekung pada blasting material pasca peledakan.

- Material Steaming Tidak Bagus
Disamping panjang kolom stemming, stemming juga dipengaruhi oleh kwalitas material stemming yang seharusnya menahan explosive untuk dapat bekerja maksimal dalam menghancurkan batuan.
Dari beberapa literatur, ukuran material stemming yang baik antara 10 – 20 mm berbentuk pipih. Jenis material yang baik adalah crushing material sehingga material stemming bisa seragam.
Di lapangan pada umumnya material stemming menggunakan cutting hasil pemboran itu sendiri. Pada batuan yang kompak cutting yang berbentuk chip akan mudah terbentuk.
Kegagalan peledakan akibat material stemming terjadi jika stemming dengan material yang lembut dan lubang basah tanpa ada pemompaan sehingga material stemming menjadi lumpur

- Lubang Pendek / Dangkal
Peledakan lubang pendek akan sangat susah dalam pengontrolan flying rock. Jika diameter yang digunakan tetap dan burden spacing juga tetap, lubang pendek akan sengat berat dalam menghancurkan batuan karena Stiffness Ratio yang kecil. Stiffness Ratio yang baik adalah >1.25

- Terlalu Banyak Baris / Row
Jumlah baris yang banyak akan mempengaruhi gelombang dan kecepatan explosive menghancurkan dan melemparkan batuan. Proses Kecepatan penghancuran dan throwing pada suatu baris akan segera diikuti oleh baris berikutnya, sehingga beban lubang pada baris berikutnya akan semakin berat. Flying rock sering terjadi di baris bagian akhir.
Untuk menghindari terjadinya Flying rock di baris bagian belakang pada peledakan dengan banyak baris, baris bagian belakang waktu ledaknya (delay time untuk ledakan) di perbesar.
Hasil peledakan yang maksimal akan terbentuk pada peledakan dengan 4 – 6 baris 

Sebenarnya masih beberapa lagi penyebab flying rock yang mestinya kita ketahui, namun pada posting kali ini saya cukupkan demikian dulu, dilain kesempatan dapat disambung kembali, he2...gombal lu ye...Oke sobat sekalian, demikian dulu dan semoga bermanfaat.

Comments